Post Partum Baby Blues Itu Wajar
Post partum baby blues atau bahkan depresi setelah melahirkan, pernah dengar hal ini? Orami parenting club kali ini membahas mengenai hal ini yang di bawakan oleh Dr. Naftalia Kusuma wardhani, psikolog. Penelitian membuktikan bahwa 60% ibu melahirkan mengalami hal ini. Hamil dan memiliki anak seharusnya menjadi hal yang menyenangkan. Namun lain hal orang yang mengalami ini. Melahirkan bayi bisa menjadi suatu ketakutan, ancaman bahkan ada yang sampai tega pergi dari anak atau kasus membunuh anaknya sendiri itulah yang dinamakan post partum blues.
Kunci disini adalah dukungan penuh keluarga dan lingkungan. Banyak penyebab post partum baby blues ini bisa terjadi, kehamilan yang tak diharapkan, keadaan hamil yang emosional, atau keadaan-keadaan lain yang membuat ibu hamil sedih ini bisa berlanjut hingga melahirkan. Perut yang tadinya besar langsung meenjadi hilang karena bayinya sudah keluar, ini membuat emosional sang ibu terjun bebas, nah inilah tahap dimana keluarga harus mendukung mulai dari hal sepele, membantu memandikan bayi, membawakan bayi ke ibu, jangan meminta ibu melakukan hal-hal berat. Jika dia merasa sanggup nanti juga akan melakukannya sendiri. Jangan buat emosinya meledak-ledak. Bahagiakan ibu agar asi untuk si bayi bisa melimpah.
Kunci disini adalah dukungan penuh keluarga dan lingkungan. Banyak penyebab post partum baby blues ini bisa terjadi, kehamilan yang tak diharapkan, keadaan hamil yang emosional, atau keadaan-keadaan lain yang membuat ibu hamil sedih ini bisa berlanjut hingga melahirkan. Perut yang tadinya besar langsung meenjadi hilang karena bayinya sudah keluar, ini membuat emosional sang ibu terjun bebas, nah inilah tahap dimana keluarga harus mendukung mulai dari hal sepele, membantu memandikan bayi, membawakan bayi ke ibu, jangan meminta ibu melakukan hal-hal berat. Jika dia merasa sanggup nanti juga akan melakukannya sendiri. Jangan buat emosinya meledak-ledak. Bahagiakan ibu agar asi untuk si bayi bisa melimpah.