Bedah Kisah Kartika Soeminar, NPD Abuse Survivors

Assalamualaikum teman-teman, bagaimana kabarnya?
Semoga sehat selalu ya... 

Teman-teman pernah nggak mendengar istilah NPD alias Narcissistic Personality Disorder? Timeline sosial mediaku juga banyak banget yang lagi membahas NPD. Akupun jujur juga merasa penasaran sebenarnya, aku takut jangan-jangan sebenernya aku selama ini benar memang menjadi korban NPD atau bahkan apakah aku seorang NPD yang tidak merasa jika diriku sendiri adalah seorang NPD? 



Alhamdulillah 24 Sabtu 2024, siang kemarin aku bisa menghadiri undangan, dari #KEBIntimate Series with Kartika Soeminar di Surabaya, tepatnya di Hotel Artotel TS Suites. Dalam acara ini sahabat kami dari Jakarta Mak Indah juga turut hadir dalam acara ini sekaligus menjadi wakil dari emak2blogger. Nah bersama blogger Jawa Timur, aku belajar mengenai NPD ini. 


Aku berkesempatan untuk berkenalan dengan salah seorang NPD abuse survivors, Kartika Soeminar atau yang lebih akrab dipanggil dengan mbak Tika. Seorang wanita tangguh yang ternyata sudah 23 tahun hidup menjadi korban NPD. Bagaimana beliau bisa tetap bertahan dalam keadaan tersebut? Bagaimana pula beliau akhirnya bisa keluar dari hubungan yang tidak sehat ini? Simak postinganku sampai selesai ya. 


Kartika Soeminar, NPD Abuse Survivors 

Sebelumnya yang harus kita ingat disini yaitu NPD itu tidak merasa jika dia adalah seorang NPD. Begitu pula yang menjadi korban ini sering kali dia tidak merasa menjadi korban dari seorang NPD. Terlebih lagi kita tumbuh dengan Budaya Timur yang menjunjung tinggi laki-laki atau sering disebut juga budaya patriarki, dimana laki-laki dianggap lebih unggul dari wanita. 


Hal inilah yang sering kali membuat korban merasa jika semuanya itu hal yang normal. Tunduk sebagai seorang istri atas perintah suami itu sebuah kewajiban yang tidak dapat diganggu gugat. Padahal kan sesungguhnya tidak adil jika seperti itu. 


Perlu kita tau, jika luka tidak selalu berbentuk KDRT fisik tapi juga berupa kata-kata merendahkan seperti yang didapatkan mbak Kartika ini. Beliau merasa selalu direndahkan dan merasa tidak berharga selama dalam mahligai pernikahan. Padahal pernikahan ini kan salah satu impian untuk bahagia bersama bukan? 


Beliau tetap bertahan awalnya karena melihat anak-anak, tapi akhirnya yang membuat dia berhasil untuk keluar juga karena melihat anak-anak. Beliau ingin menjadi ibu yang bahagia juga untuk anak-anaknya. Tidak mudah memang mengakhiri hubungan dengan seseorang terlebih lagi seorang NPD. 


Mungkin teman-teman penasaran, kok ada ya orang yang bisa bertahan dalam pernikahan selama itu jika didalamnya terdapat KDRT? Khusus NPD dia memiliki suatu ciri khas yaitu love bombing, nah ini yang membuat korban menjadi terperdaya. Korban dihujani hadiah dan cinta dalam waktu yang beruntun secara intens terus menerus, tapi dengan tujuan agar korban tunduk padanya. 


Jika NPD melakukan sebuah kesalahan, mereka akan memutarbalikkan fakta bahwa, dia membuat seolah-olah malah korban yang bersalah. Padahal tidak demikian yang terjadi dalam kehidupan aslinya. Mereka memang pintar bersilat lidah. Itulah yang membuat kadang orang disekeliling tidak percaya dengan apa yang dibilang korban, karena memang mereka sepintar itu untuk membuat image seseorang yang baik diluar sana. 


Menurut mbak Tika, menulis bisa menjadi salah satu terapi. Nantinya beliau akan membuat buku untuk mengedukasi dan menginspirasi. Insya Allah Oktober nanti bukunya akan launching. Kita doakan sama-sama ya teman-teman. 


Dra. Probowatie Tjondronegoro. M. SI - Psikolog

Oia disini juga hadir Dra. Probowatie Tjondronegoro. M. SI yang merupakan seorang psikolog. Dalam kesempatan ini beliau berbagi banyak hal mengenai NPD, termasuk hal yang diawal aku sebutkan tadi yakni jika NPD tidak merasa jika dirinya NPD. Jadi jika teman-teman belum-belum sudah bertanya, apakah aku seorang NPD? Bukan ya, kalian bukan NPD. 


Jadi bagaimana sih sebenarnya ciri pengidap NPD? 

1. Tidak memiliki empati, dia tidak akan memiliki rasa kasihan pada orang lain. Jika mereka memberi niatnya hanya untuk pamer kepada orang lain saja. 

2. Royal pada orang lain, tapi pelit kepada keluarga sendiri. Balik lagi seperti yang aku bilang tadi, karena memang niatnya pamer. 

3. Jika dia melakukan kesalahan, kesalahan akan diputar dan yang dianggap melakukan kesalahan adalah korban. Sehingga sering kali yang merasa bersalah adalah korban. 


Jadi NPD bukan hanya sekedar suka selfie, pick me ya. Perlu juga diagnosis medis untuk mendapatkan hasil sesungguhnya. Hanya saja, sering kali yang berobat ini justru malah korban, ya karena itu tadi NPD sering kali tidak merasa jika dia adalah seorang NPD. 


NPD sering kali terbentuk karena pola asuh orang tua. Kumpulan sikap bisa menjadi perilaku, karena sekolah anak pertama kali adalah dirumah. Anak melihat bagaimana bapak bersikap kepada ibu dirumah, dan itu pandangan mereka kepada dunia.


Salah satu pola asuh yang membuat anak NPD yakni saat dirumah anak yang biasanya disuruh mengalah, diluar dia mencari pembuktian dan lebih agresif. Selain itu juga jangan memberikan pujian terlalu heboh atau berlebihan untuk anak, karena anak menjadi haus pujian jika dipuji terlalu sering.


Jika jaman dulu anak lebih baik jika tidak tau tentang permasalahan orang tua, tapi tidak menurut Bu Probo. Menurut beliau, anak harus tau jika orang tua bertengkar, tapi setelah itu harus berbaikan dan saling memaafkan. Jangan buat anak jadi bertanya-tanya apa yang terjadi, tau-tau mamanya sudah lebam jika itu KDRT fisik, atau bahkan tiba-tiba mamanya menangis meraung-raung saat dia sendiri. 


Bu Probo berharap setiap kita bisa jadi wanita yang berdaya. Jangan mau diinjak-injak, dalam pernikahan itu harus bahagia bersama. Kita juga bisa menjadi ibu yang bisa menjadi rumah untuk anak-anaknya. Passwordnya sabar dan cinta, yakni dengan cara dengarkan anak cerita. 


Sebagai pencegahan jika sebelum menikah, saling mempelajari dan memahami calon pasangan masing-masing, karena memang harus teliti untuk memilih pasangan karena ini ujung tombak untuk membangun sebuah keluarga nantinya. Ingat siksaan tidak harus fisik, karena nyatanya siksaan verbal itu lebih dalam. Makanya biasanya korban NPD ini sering kali mengalami sakit bagian dalam tubuh yang tidak terlihat kasat mata seperti gangguan jantung, paru-paru dan sebagainya. Selain medis, biasanya orang yang terlibat terutama yang menjadi Korban NPD akan mengalami anxiety atau cemas berlebihan.


Pasti tak sedikit dari kita yang bertanya. Bagaimana sih cara mengobati NPD agar tidak seperti itu? Bu Probo bilang obatnya hanya dicuekin, jangan peduli apa kata NPD. Karena kalimat yang keluar dari NPD biasanya hanya merendahkan orang lain. Jika keluarga yang mengindap NPD jaga jarak dan bicara seperlunya saja. Jangan dzolim sama diri kamu sendiri dengan mau menjadi korban NPD. 


Terapi rileksasi teknik lima jari

Terapi rileksasi teknik lima jari untuk mengatasi kecemasan: 

✔️ Dengarkan musik rileksasi sesuai keinginan kamu. 

✔️ Ambil posisi duduk atau berbaring, pilih yang bisa bikin badan kamu rileks. 

✔️ Tarik nafas panjang dan keluarkan lewat mulut  lakulan perlahan

✔️ Tutup mata lalu lakukan hal ini

1. Satukan jempol dengan telunjuk. 

Coba ingat tentang fisik kita yang sehat yang menyenangkan dan olahraga yang kita sukai.

2. Satukan jempol dan jari tengah. 

Coba ingat lagi ketika jatuh cinta dan banyak yang mencintai kita. 

3. Satukan jempol dengan jari manis. 

Coba inget penghargaan yang kita peroleh selama ini, kita begitu berharga. 

4. Satukan jempol dengan kelingking

Bayangkan kita sedang berada di padang rumput atau tempat yang nyaman, tempat yang selama ini kita dambakan yang didalamnya hadir keluarga yang menyayangi kita. 


Kita juga bisa menulis apa yang kita rasakan di kertas bekas atau sisa dan tulis semua yang ingin kita luapkan, bisa pakai spidol warna merah biru atau lainnya. Boleh banget buat menulis kalimat apapun sekalipun kata kotor untuk meluapkan kekesalan yang terjadi. Setelah itu remas dan sobek sobek kertas tadi atau bisa diinjak-injak juga. Pilih cara yang lebih bisa menenangkan dirimu. Filosofinya mengapa kertas bekas? Karena hal yang sudah tidak terpakai lebih baik dibuang. Jangan terlalu banyak memendam masalah, karena nanti masalah itu menggerogoti kesehatan kamu. 


✔️ Pesan mbak Tika :

Jika masih ada yang berhubungan dengan NPD, jika tidak mengambil keputusan adalah salah sendiri. Jadi. kepada semua wanita, kita berhak dicintai, disayangi dan dihormati.


✔️ Pesan Bu Probo :

Bahagia itu tidak dicari, tapi diciptakan. Anak akan mencari kehangatan diluar jika dirumah tidak mendapatkan kehangatan.



Terima kasih sudah membaca postinganku. Semoga kita terhindar dari makhluk NPD ini ya, semoga juga kita tidak memiliki sifat yang mengarah kesana. Jika kamu korban

manipulasi NPD, tetap semangat ya.


Kamu bukan sampah yang bisa diinjak-injak atau yang bisa dibuang begitu saja seenak mereka. Kamu itu makhluk ciptaan Tuhan yang begitu berharga. Semoga teman-teman sehat selalu dan dilimpahi kebahagiaan.

Komentar

  1. ternyata menyebalkan sekali ya NPD itu mbak.
    keren ya mbaknya.. kuat banget sampai 23 tahun, dan udah bisa bebas sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya banget.. pasti ga mudah bisa lepas dari orang-orang yang pinter banget manipulasi..
      butuh perjuangan banget

      Hapus
  2. yaampun... nangis banget baca kisahnya..
    sehat sehat ya semua para istri

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa sedih banget..
      aamiin ya rabb..
      semoga Allah melindungi kita, melimpahi kita semua dengan kebahagiaan yaa

      Hapus
  3. benar sih.. sering kali anak ada masalah itu semua awalnya dari rumah.
    semoga kita bisa menjadi rumah yang hangat dan menyenangkan ya untuk anak-anak kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin ya rabb..
      semangat terus ya sayang..
      aaling menyemangati pokoknya yaa

      Hapus
  4. semoga banyak bahagia ya semua wanita di dunia.
    dijauhkan dari orang-orang seperti NPD ini

    BalasHapus
  5. jahat banget sih orang-orang NPD itu suka banget merendahkan orang lain.
    Buat mbak Tika , kamu hebat sekali mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya banget... semoga menginspirasi korban NPD lainnya yaa agar tidak direndahkan dan bisa kembali meraih rasa percaya diri

      Hapus
  6. Saya awalnya malah denial merasa diri NPD, syukurlah keknya saya masuk egois dikit, narsis dikit, tapi masih sangat punya empati.
    Tapi, buanyak loh yang nyaris nggak punya empati kek gini, terutama laki berstatus suami :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. budaya timur yang selalu mengagungkan laki-laki mbak.. bahkan kan ada yang sampe bilang laki-laki gak boleh nangis. Semoga kita bisa mendidik anak-anak kita menjadi suami yang kelak menjadi idaman bagi istri dan anak-anaknya ya mbak.. aamiin ya rabb

      Hapus

Posting Komentar

back to top