Bismillahirrahmainrrahiim, Sebagai salah seorang generasi perintis alias ekonomi menengah kebawah, percayalah, memiliki rumah adalah seperti membayangkan sesuatu diluar nalar. Bahkan saat doa terucap untuk ingin memiliki rumah sendiri, atau sekedar bertanya harga rumah, ini bisa menjadi sesuatu yang bisa memancing keributan dalam keluarga. Terlebih pasca pandemi Covid-19, dimana hampir semua keuangan porak-poranda.
Tak sedikit yang berucap kepadaku
"Kalau mimpi jangan ketinggian ketabrak pesawat jatuh nanti kamu"
"Uang mulu ya yang dipikirin"
Ada juga yang bahkan cacian yang menurutku sama sekali tidak pantas diucapkan. Kadang kita juga tak diijinkan walau hanya sekedar bermimpi. Sedih ya, tapi aku tak mau larut didalamnya.
Padahal disini posisiku sama sekali tak meminta-minta untuk dibelikan siapapun. Jadi aku pikir selama tidak merepotkam siapapun dan itu positif, aku terus berlanjut. Aku juga menabung dan berusaha untuk menggapai mimpiku ini. Salah satu yang wajib ini adalah memiliki patner hidup yang juga sejalan. Alhamdulillah dia juga memiliki mimpi yang sama denganku, meskipun sempat tersandung selama 11 tahun masalah ekonomi soal rumah. Namun akhirnya kami bisa memilikinya, Alhamdulillah.
Cara Menabung Untuk Membeli Rumah :
1. Pahami Skala Prioritas
Skala prioritas adalah cara untuk menilai dan mengatur kepentingan tugas atau aktivitas berdasarkan tingkat urgensi dan pentingnya masing-masing. Pilih pilah yang paling penting dan urutkan. Misal dikami pertama kebutuhan bulanan seperti listrik, air, internet bulanan. Lanjut ke kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan kebutuhan dapur lainnya. Lanjut kebutuhan kebersihan seperti sabun, sampo dan lainnya. Jangan lupa memasukkan kebutuhan biaya sekolah untuk anak.
2. Rencanakan Program Kehamilan
Bagiku ini cukup berpengaruh terhadap keuangan kami juga. Seperti awal nikah kami berharap ada jeda untuk saling mengenal dan kencan setelah menikah. Selain tentang keuangan, ini juga cukup berpengaruh dengan hubungan pernikahan karena diawal pernikahan biasanya saling mengenal satu sama lain. Untuk kehamilan selanjutnya juga usahakan saat ekonomi lebih stabil, dimana tabungan sudah mulai mencukupi.
3. Menabung secara bertahap dan rutin
Tidak ada tabungan yang sia-sia. Mungkin kita awalnya hanya berpikir 1 juta untuk sekarang apa mungkin bisa jadi rumah. Tapi kalau uang 1 juta tadi rutin dan terus menerus, bisa lumayan banget. Aku sendiri dulu nabungnya berupa emas, lalu kalau sudah mencukupi dibelikan tanah. Kalau ada rejeki lagi lakukan seperti itu hingga akhirnya bisa tercukupi untuk membeli rumah.
4. Pilih sesuai kebutuhan dan kemampuan
Penting sekali kita garis bawahi yang satu ini. Memang rumah adalah salah satu kebutuhan utama apalagi untuk kita yang sudah berkeluarga. Tapi ingat kita memilih rumah juga harus melihat kebutuhan kita seperti lokasi, lingkungan dan fasilitas publik juga penting untuk dilihat sesuai kebutuhan. Kemampuan kita juga tak kalah penting ya, kita yang bisa menimbang berapa uang yang bisa kita sisihkan tiap bulan.
Catatan penting jika kita ingin membeli rumah secara mencicil, jangan lupa untuk menghitung benar-benar sisa uang kita setelah dipotong biaya cicilan untuk rumah. Ya benar, karena masih ada kebutuhan lain dibelakang cicilan ini tadi seperti yang aku bilang sebelumnya.
Ada informasi untuk teman-teman yang bingung, bisa buka website MortgageCalculator Kita bisa terbantu dengan cara dibantu menghitung kualifikasi hipotek berdasarkan pendapatan yang kita miliki.
Cara menggunakan MortgageCalculator juga cukup mudah. Tak perlu download aplikasi apapun, kita bisa langsung menggunakan dihalaman utama caranya yakni dengan :
1. Masukkan informasi dasar rumah, seperti harga, pesentase down payment pembayaran rumah, serta jangka waktu yang dibutuhkan dalam pembayaran kredit.
2. Pilih jenis suku bunga yang kita inginkan.
3. Pilih tombol hitung
Setelah itu kita akan mendapatkan beberapa hasil yakni :
• Down payment alias DP Rumah yang harus dibayarkan
• Cicilan yang harus dibayarkan setiap bulan
• Total pembayaran yang harus dikeluarkan secara kredit.
Mudah sekali kan. Jadi kita bisa paham dengan kebutuhan keuangan yang kita alokasikan untuk membayar rumah nantinya.
Ingat, Jangan karena anggapan kalau tidak maksa, kita tak akan punya. Jangan... Lihat lagi, jika keinginan kita memiliki rumah bagus namun kemampuan kita dibawahnya jangan dipaksa. Misalnya ingin rumah bagus yang bulanannya cicilan 3juta, sedangkan pendapatan kita 4juta saranku pilih yang 1juta. Kenapa? Karena kita juga harus tetap jaga-jaga, karena kita tidak tau keuangan kita kedepan selain itu kebutuhan kita juga bukan hanya rumah saja kan.
Bismillah semoga nanti aku juga bisa punya rumah kedua ya, untuk investasi masa tua nanti. Tak mudah bagi kita pasti untuk bisa survive pasca pandemi Covid-19, sebab itu kita harus belajar banyak tentang kemungkinan yang terjadi nanti. Jangan lupa untuk menimbang sejauh mana kemampuan kita ya. Tetap semangat, semoga impian kita bisa terwujud 🤗
wah sangat bermanfaat, terimakasih tipsnya ya kak :D
BalasHapus