Ya benar membangun usaha itu sepertinya lebih bijak daripada selalu berkeluh kesah untuk susahnya mendapat lapangan pekerjaan. Tapi tak sedikit juga yang bingung dengan modal yang akan di gunakan membuat usaha, pasalnya tidak ada uang pesangon dari pabrik untuk membuat usaha dan uang gaji terakhir habis untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Tak jarang kadang mereka berpikir tentang rentenir, ya betul pinjaman yang memiliki bunga yang jauh lebih besar dari pada pinjaman pokok yang ujung-ujungnya ini membuat lubang menganga di kehidupan mereka sehari-hari.
"Pinjaman mudah tanpa survey" atau "kredit cepat tanpa ribet" pasti kita pernah kan melihat brosur atau bahkan iklan besar di pinggir jalan, atau yang sekarang lagi trending, berupa pesan WhatsApp yang hampir setiap hari ada aja yang mengirim pesan ini untuk kita. Seolah-olah kita akan benar-benar menikmati apa yang akan kita kredit.
Jika dilihat dari segi agama, memang awalnya hukum berhutang adalah boleh. bahkan Nabi Muhammad juga pernah berhutang. Di akhir hayat beliau, beliau masih memiliki hutang kepada seorang Yahudi, dan hutang beliau dibayarkan dengan baju besi yang digadaikan kepada orang tersebut. Namun, ini yang kadang sering terlupakan oleh kita, jika keadaan tersebut sangatlah terpaksa. Jadi kita sebaiknya tidak berhutang dalam keadaan lapang alias nggak butuh-butuh banget.
Tidak jarang keadaan sekarang itu terbalik, kita bekerja untuk memebuhi kebutuhan hidup tapi untuk memenuhi gaya hidup. Iya apa iya? Kadang ini kemampuan kita masih bisa beli motor eh kita pengennya beli tabung, kita mampunya beli nasi pecel, eh kitanya pingin pizza. Mampunya beli baju di pasar malam, tapi pingin juga beli di Mall. Ya namanya manusia memang kan selalu ingin lebih dan lebih, tapi lebih baik melihat sisi kemampuan diri kita dulu ya sebelum memutuskan sesuatu, karena jika nantinya kita tidak mampu membayar apalagi jika ada bunganya, bakalan kita sendiri yang kelabakan.
Jika diperbolehkan sedikit memberi saran, kita bisa kok menabung sebelum memenuhi hasrat kita untuk membeli sesuatu dengan nominal besar. mungkin terdengar sedikit kuno, tapi percayalah ini bisa membuat hati kita jauh lebih tenang dari pada membeli barang secara kredit apalagi berbunga. Memang benar jika kita membutuhkan waktu lebih untuk bersabar karena memang butuh waktu untuk mengumpulkan jumlah nominal yang setara dengan barang yang ingin kita beli. Tapi dibalik itu semua kita akan tersenyum, kita akan merasa puas dalam hal ini.
Ada cara lain jika kita ingin mempercepat waktu dan kita juga tidak perlu bersabar-sabar terlalu lama, yakni dengan cara menambah penghasilan dari penghasilan lain yang selama ini kita peroleh. Misalnya ini bulanan kita bisa dapat 5juta, kita bisa mencari usaha sampingan untuk menambah penghasilan 500 ribu misalnya. Nah lumayan kan 500 ribu juga kalau selama 10 bulan kita kumpulkan bisa jadi 5 juta. Cukup kan untuk membeli Televisi layar besar atau hal lain yang kita inginkan, tentunya jika nominal yang dibutuhkan lebih besar kita harus lebih giat lagi untuk menambah pundi-pundi rupiah tadi.
Lakukan penghematan, mungkin ini terdengar aneh, tapi percayalah jika hemat itu pangkal kaya. hemat bukan berarti pelit ya. Hemat berarti kita lebih memilih hal-hal yang benar-benar perlu mengeluarkan untuk itu tapi jika tidak benar-benar pelu, lebih baik tidak jadi beli. Kenapa begitu? karena jika membuang uang dengan sia-sia nantinya juga kitanya akan menyesal nanti.
Nah, dengan cara-cara yang aku sebutkan tadi Insya Allah, kemungkinan kecil untuk berhutang karena gaya hidup bisa diminimalisir. Karena aku juga yakin kalau temen-temen ini ngerti kok mana yang benar dan mana yang salah. Tetep positif ya teman-teman.
Jangan lupa teman-teman lengkapi dokumen yang diperlukan untuk mempermudah prosesnya. Dan jangan lupa juga untuk tetap mengangsur pinjaman yang teman pinjam sebelumnya sebelum jatuh tempo agar tidak terasa terlalu berat. Semoga kita senantiasa dijauhkan dari riba dan hutang ya teman-teman. Sehingga hidup kita juga berjalan lebih nyaman.
Komentar
Posting Komentar